Pages

Kamis, 20 Juni 2013

SERANGAN ANTUNG MENDADAK

Serangan jantung mendadak (SCD) adalah ketika terjadi kehilangan fungsi jantung mendadak dan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi jantung. Namun, penyebab paling sering SCD adalah serangan mendadak irama jantung tidak normal. Ini biasanya disebabkan irama jantung cepat  tetapi kacau disebut fibrilasi ventrikular (VF) atau takikardia (VT). Kadang kala SCD terjadi karena irama jantung sangat pelan dikarenakan sel alat pacu jantung tidak normal atau semasa serangan jantung. Diperkirakan bahwa 1000 orang Singapura meninggal karena SCD setiap tahunnya, sekitar setengahnya berusia dibawah 60 tahun.
VF

Fibrilasi Ventrikular  (VF)

VT

Takikardia Ventrikular (VT)
Ketika pasien mengalami VF ( bentuk serangan jantung), jantung berdetak 400 hingg 500 detak per menit, menyebabkan kontraksi irama norml ruang bawah jantung berhenti. Ketika kontraksi jantung berhenti, darah dan oksigen tidak dipompa ke seluruh tubuh dan dalam detik, otak menjadi kelaparan oksigen dan seseorang kehilangan kesadaran. Tanpa penanganan cepat, otak menjadi kehiangan fungsi dan seseorang meninggal dalam menit.
Serangan SCD tidak sama dengan serangan jantung. SCD disebabkan irama jantung tidak normal karena “sirkuit listrik” jantung tidak normal. Serangan jantung disebbakan oleh penyempitan atau penutupan arteri pemasok darah ke jantung, menyebabkan sebagian otot jantung rusak. Ini mungkin atau tidak mungkin mengakibatkan SCD.
Apa yang menyebabkan serangan jantung mendadak adalah pembunuh diam tidak seperti serangan jantung, yang memiliki gejala cirri khas nyeri dada dan sesak napas, serangan jantung mendadak namun, tidak memiliki gejala dan tanda. Satu-satunya cara untuk mengatasi serangan SCD dan untuk mengatur detak jantung cepat kembali ke normal adalah memeberikan hantaran listrik ke jantung dengn menggunakan alat disebut defibrillator. Untuk orang yang diidentifikasi sebagai pasien berisiko tinggi menderita serangan SCD, defibrilator kardioverter implantable (IDC), alat berukuran saku yang mengantar listrik kembali ke jantung ketika detak jantung tidk normal, dapat dipasang dalam tubuh.
Serangan jantung mendadak – Masalah yang berkembang di SingapuraKerjasama dengan Health Sciences Authority, National Heart Centre Singapore melakukan studi pada 229 kematin mendadak tidak diharapkan pada orang berusia 18-60 tahun di tahun 2003. Di samping fakta bahwa studi ini didasarkan pada tahun tersebut, penemuannya mengejutkan.
Studi menemukan bahwa 0,6 orang Singapura dibawah 60 tahun menjadi korban SCD setiap harinya dan bahwa 91% orang meninggal karena serangan jantung mendadak adalah pria. Sebagai tambahan, studi menemukan bahwa walau lebih dari setengah orang Cina mengalami serangan jantung pada mendadak tahun 2003 (53,2%), persentase orang yang meninggal juga Melayu (16,4%) dan India (14%). Studi juga menemukan bahwa umur rata-rata pria yang meninggal dari SCD tahun 2003 adalah 46 ±9 tahun dan 49 ±9 tahun untuk wanita. Penemuan penting dari studi ini adalah bahwa 81% kematian SCD disebabkan oleh penyakit jantung koroner (yaitu penutupan arteri darah), dengan hampir setengah pasien tanpa mempertimbangkan usia memiliki tripel penyakit pembuluh darah sebelum meninggal karena SCD.


Pencegahan

Walaupun SCD menjadi masalah berkembang di Singapura, ini tidak sembarangan terjadi pada siapa saja. Ditemukan bahwa 7%% pasien SCD menunjukkan tanda serangan jantung sebelumnya dan 80% dari mereka memiliki tanda penyakit jantung koroner (CAD). Juga ditemukan bahwa orang yang memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes mellitus, atau sejarah keluarga CAD beresiko mengalami CAD yang bisa mengakibatkan SCD.
Seseorang dengan anggota keluarga meninggal karena SCD di usia muda juga memiliki resiko beberapa kondisi jantung yang mempengaruhi SCD diturunkan. Sedemikian sehingga, grup orang tersebut lebih rentan memiliki SCD:
1. Resiko tinggi penyakit jantung koroner
2. Fungsi jantung lemah dan gagal jantung
3. Sejarah keluarga SCD kuat.
4. Gangguan listrik jantung (contohnya sindrom Wolff-Parkinson-White) atau keturunan membrane sel otot jantung spesialis konduksi tidak normal (contohnya sindrom Brugada)
Walaupun SCD dengan definisi terjdi tanpa disangka, ada berbagai jalan untuk mencegahnya melalui beberapa langkah sederhana dan efektif.
1. Penyakit Jantung Koroner (CAD)
Serangan SCD dapat terjadi ketika serangan jantung dimana otot jantung yang rusak menginduksi irama jantung tidak normal atau seketika kehilangan fungsi pompa jantung karena kerusakan besar pada otot jantung. Strategi untuk mebcegah terjadinya CAD dan serangan jantung oleh karena itu akan efektif mencegah SCD.
Pencegahan Primer CADBagi yang muda atau tidak memiliki tanda dan gejala CAD:
1. Pola makan sehat
2. Olah raga teratur
3. Berhenti merokok
4. Jaga berat badan
5. Tenang
6. Cek up kesehatan teratur
7. Kendalikan factor resiko jantung
Pencegahan Sekunder CAD 
Bagi yang sudah memiliki CAD (seperti angina, serangan jantung, angioplasty atau operasi bypass) harus lebih agresif dengan langkah pencegahan primer, khususnya merokok dan pengendalian factor resiko. Pada beberapa kasus, penyempitan arteri jantung kritis harus diobati baik melalui balon atau operasi bedah bypass arteri jantung, karena pengobatan ini tidak hanya mengatasi gejala angina tetapi juga memperpanjang hidup pada kasus tertentu. Beberapa obat-obatan juga terbukti untuk mengurangi progresi CAD dan juga resiko serangan jantung dan gagal jantung, yang merupakan dua penyebab paling sering SCD.
2. Fungsi jantung buruk atau gagal jantungSCD adalah penyebab kematian paling sering bagi pasien dengan fungsi jantung buruk (contohnya gagal jantung). Fungsi jantung buruk biasanya disebabkan oleh luka berulang pada otot jantung (serangan jantung) yang menyebabkan luka parut dan kehilangan fungsi kontraksi otot beruntun. Namun, fungsi jantung buruk dapat disebabkan oleh penyakit otot jantung itu sendiri (disebut kardiomiopati) baik karena penyakit otot jantung keturunan atau infeksi virus.
Gejala gagal jantung yang utama adalah kesulitan bernapas dengan tenaga atau kaki bengkak. Diagnosis dibuat saat pemeriksaan klinis, x-ray paru dan akhirnya echokardiografi (ultrasound scan jantung). Pasien dengan fungsi jantung buruk harus minum obat jangka panjang yang sudah terbukti untuk meningkatkan gejala dan memperpanjang harapan hidup.
Juga terbukti bahwa pasien dengan fungsi jantung cacat parah, tanpa mempertimbangkan penyebab, dapat hidup lebih lama jika mereka dipasang ICD. Namun, ICD mahal saat ini dn tidak semua pasien sanggup atau menerima keuntungan darinya. Studi masih berlangsung untuk melihat siapa pasien yang paling layak dipasangi dengan alat ini.
Maka dari itu, jika diagnosis fungsi jantung buruk dibuat cepat dan obat-obatan sesuai atau pengobatan dimulai, beberapa serangan SCD pada pasien gagal jantung dapat dihindari.
3. Sejarah keluarga kuat SCD
Beberapa penyakit jantung merupakan keturunan dan orang tua atau saudara mungkin bermasalah sama. Ini termasuk CAD, kardiomiopati dan beberapa gangguan konduksi jantung.
Faktor resiko keturunan paling sering untuk CAD adalah kolesterol tinggi. Kolesterol sangat tinggi dapat mengakibatkan CAD dan serangan jantung di usia sangat dini. Seseorang yang memiliki orang tua atau saudara dengan CAD pada usia sangat muda atau kolesterol tinggi harus mengecek kolesterolnya. Penurunan kolesterol secara agresif dapat menurunkan kemungkinan perkembangan CAD dan juga SCD.
Hipertropik kardiomiopti (HCM) dapat diturunkan dan disebabkan penebalan tidak normal dan pengaturan sel otot jantung. Perubahan otot jantung ini dapat menyebabkan VF atau VT yang mengakibatkan SCD. Diagnosis dapat dibuat dengan EKG dan/atau echocardiogram. Beberapa tipe HCM rentan terhadap SCD dan seseorang dengan HCM yang memiliki saudara meninggal karena SCD harus dipasangi ICD.
Displasia ventrikular Kanan aritmogenik (ARVD) juga gangguan diturunkan tampak dengan struktur ventrikel kanan tidak normal. Diagnosis dibuat menggunakan berbagai metode non-invasif, termasuk kombinasi EKG, echocardiogram, dan kadang gambar resonansi magnetik (MRI) scan jantung. ICD sering dibutuhkan untuk pasien ini.
Kardiomiopati terdilasi menggambarkan jantung terdilasi dengan fungsi jantung buruk dan, walaupun diturunkan, ini dapat disebabkan infeksi virus dan, jarang sekali, berhubungan dengan kehamilan wanita. Virus miokarditis biasanya hadir dengan gejala flu dan kemudian menjadi gejala gagal jantung. Diagnosis dibuat dengan EKG dan echokardiograf.
4. Gangguan Listrik JantungBeberapa gangguan listrik jantung dapat menyebabkan SCD dan kadang diketahui saat EKG rutin. Banyak gangguan ini diturunkan, dan sejarah keluarga kuat SCD adalah penting.
Satu dari gangguan ini disebabkan dengan ekstra saraf penghubung ruang jantung (dikenal sebagai sindrom Wolff-Parkinson-White), menyebabkan “sirkuit-pendek listrik” jantung, mengakibatkan detak jantung cepat. Berita baiknya adalah kondisi ini sekarang dapat diobati dengan mudah dengan prosedur yang disebut ablasi kateter, dimana tube tipis (kateter) dimasukkan ke jantung emlalui vena (biasanya dari kaki/selangkang), untuk mengantar semburan energy radiofrekuensi untuk membakar saraf atau jalur tidak normal.
Tipe lain gangguan listrik yang dapat mengakibatkan SCD adalah disebabkan membran sel otot jantung (sindrom Brugada and Long QT). Sering terjadi saat usi muda, rupanya orang sehat tanpa masalah jantung, walaupun EKG sering menunjukkan ketidaknormalan dengan pemeriksaan teliti. Sebagian besar, presentasi pertama biasanya serangan SCD. Namun, episode sering pingsan atau bahkan diagnosis epilepsi mungkin terjadi pada kondisi tersebut. Untuk pasien tersebut, ICD merupakan alternatif satu-satunya untuk mencegah SCD.


Apa yang dilakukan jika Anda menyaksikan serangan jantung mendadak

Pada saat seseorang jatuh karena serangan jantung mendadak, kunci kelangsungan hidup adalah defibrillator dini. Ditemukan bahwa setiap menit penundaan sebelum defibrillator menurunkan kelangsungan hidup sekitar 10%.

Untuk membantu orang yang jatuh karena serangan jantung mendadak, langkah berikut terbukti vital khususnya karena waktu berharga:

1. Panggil ambulans
2. Lakukan kompresi paru CPR – ini akan meningkatkan kemungkinan kelangsungan hidup SCD.


Kesimpulan

Pada kesimpulannya, serangan jantung mendadak adalah penyebab utama kematian di Singapura dan dunia tetapi pembunuh diam ini dapat dicegah dalam batas tertentu. Pencegahan primer dan identifikasi dini dan pengobatan CAD dan gagal jantung masih tetap sangat penting. Pemasangan ICD berguna untuk SCD yang selamat atau untuk pasien yang beresiko tinggi SCD. Namun, tidak semua pasien yang hidup setelah serangan SCD memerlukan ICD, khususnya setelah serangan jantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar